Hello... Responsival Theme is another template for Blogger users. PLAY with this responsive design and SEE the release on my blog.

24 Okt 2010

Reinkarnasi

malam lewat begitu saja
dari tangkai yang hampir patah itu
padamu saja aku bercerita
karena aku tak berkaca
pada hari-hari

kau yang tak mau lepas dari sudut mataku
membuat ruang yang menjepit tubuhku
nikotin dan kafein mengendap di dada
ingin ku teriakan dalam sujud
tapi air mata bersimpah darah

di pelataran aku merengek
pertemuan jalan dipenuhi cabang
tak ada cahaya yang menuntunku

purwokerto, 23-10-10

17 Apr 2010

Tentang Pahlawan

Siapa pahlawan yang kamu idolakan?. Pertanyaan ini mungkin konyol. Karena sekarang anak-anak, orang dewasa bahkan orang tua lebih mengidolakan Superman, Spiderman, Iron Man atau Batman. mereka rela menguuras uang demi kecintaan untuk koleksi "super hero"-nya itu. Tapi ada atau tidak di antara mereka yang mengkoleksi super hero seperti Soedirman, Tan Malaka, Pangeran Diponegoro atau Imam Bonjol. Memang untuk untuk pasar kurang bahakan tidak diminati. Tapi apakah penghargaan terhadap pahlawan hanya ada pada poster, uang, atau nama-nama jalan. Dibandingakan film-film Superman, jelas kalah saing. Ada sedikit indikasi bahwa ini salah satu penjajahan ideologi bangsa oleh kaum kapitalis barat. Dengan dalih mengangkat tokoh fiksi bak pahlawan yang disegani. Menceritakan sejarah dengan disimpangkan. Misalnyta saja Rambo yang legendaris itu, fiksi memang. Dengan seting perang Vietnam, yang juga salah satu sejarah penting dunia, dengan mudahnya muncul sebagai sosok yang pemberani, rela berkoran bagi bangsanya. Padahal kita tidak tahu apa memang begitu adanya, atau bagaimana. Diantaranya Soedirman, sosok penting dalam perang Gerilya. Tahukah namanya hanya populer di jalan-jalan protokol, atau jalan kota, monumennya banyak dimana-mana?. Selayaknya kita sebagai pewaris perjuanngan beliau-beliau tetap pada rasa bangga mempunyai "super hero" versi kita ini?.

15 Mar 2010

Berpikir Beda

Berpikir menjadi orang yang berbeda dan sedikit kontroversi agaknya menjadi PR bagi sebagian orang yang benar-benar memikirkanya. Tak ayal banyak pandai-pandai mencari sebuah momen yang beda dari sebelumnya.
Banyak orang tipe seperti ini yang menjadi korban peradaban idealisme mayoritas yang secara tidak langsung menyisihkan mereka dari lingkungan sosial yang ada. Kontroversial amat berpengaruh terhadap keberadaanya, misalnya saja, Soe Hok Gie yang harus rela dikucilkan di lingkungannya karena kekritisannya pada masa itu. Sehingga di merasa pesimis, tetapi pesimisnya bukan simbol dari kepasrahan, justru sebaliknya dia melawan arus. Ungkapan tentang "Lebih mengasingkan diri daripada menyerah kepada kemunafikan", Menjadi simbol bahwa dia merasa apa yang ia lakukan adalah bentuk perlawana idealisme orang-orang umum. Sehingga sampai sekarang ada orang yang mengidolakan sosoknya.
Sekarang sudah empat dekade si pohon oak telah pergi. Apa yang ia wariskan kepada kita, generasi yang layaknya meneruskan perjuangannya. Sudah banyak sekali transformasi pemikiran, dengan makin merebaknya Globalisasi.
Bayangkan saja dulu anak-anak SMP masih belum mengenal dunia maya, sekarang sudah marak menjamur warnet-warnet yang penuh sesak oleh pelajar. Memang kita jangan pragmatis terhadap masalah seperti ini. Kita berpikir positif saja bahwa mungkin dari mereka kita mendapat suatu perubahan terhadap keadaan bangsa ini, tanpa merubah sikap keIndonesiannya. Bisakah kita merubah keadaa?

20 Jan 2010

Sebuah Tanya

akhirnya semua kan tiba
pada suatu hari yang biasa
pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui

apakah engkau masih berbicara selembut dahulu
memintaku minum susu dan tidur yang lelap?
Sambil membenarkan letak leher kemejaku

(kabut tipis pun turun pelan-pelan
di lembah kasih, lembah mandalawangi
kau dan aku tegak berdiri
melihat hutan yang menjadi suram
meresapi belaian angin yang menjadi dingin)

apakah kau masih membalaiku semesra dahulu
ketika kudekap kau
dekaplah lebih mesra, lebih dekat

(lampu-lampu berkelipan di jakarta yang sepi
kota kita berdua, yang tua dan terlena dalam mimpinya
kau dan kau berbicara
tanpa kata, tanpa suara
ketika malam malam yang basah menyelimuti jakarta kita)

apakah engkau masih akan berkata
kudengar derap jantungmu
ita begitu berbeda dengan semua
kecuali dalam cinta

(haripun menjadi malam
kulihat semuanya menjadi muram
wajah-wajah yang tidak kita kenal berbicara
dalam bahasa yang kita tidak mengerti
seperti kabut pagi itu)

manisku, aku akan jlan terus
membawa kenangan-kenangan dan harapan-harapan
bersama hidup yang begitu biru

(Soe Hok Gie)

Mengenai Saya

Foto Saya
Purwokerto, Jawa Tengah, Indonesia
Lahir di Banyumas, Jawa Tengah. dengan nama Kukuh Aji Bakhtiar. tercatat sebagai mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Purwokerto, fakultas KIP. Aktif di kegiatan UKM Teater PERISAI

Free Templates

Tab 1.1
Tab 1.2
Tab 1.3
Tab 2.1
Tab 2.2
Tab 2.3
Tab 3.1
Tab 3.2
Tab 3.3