Berpikir menjadi orang yang berbeda dan sedikit kontroversi agaknya menjadi PR bagi sebagian orang yang benar-benar memikirkanya. Tak ayal banyak pandai-pandai mencari sebuah momen yang beda dari sebelumnya.
Banyak orang tipe seperti ini yang menjadi korban peradaban idealisme mayoritas yang secara tidak langsung menyisihkan mereka dari lingkungan sosial yang ada. Kontroversial amat berpengaruh terhadap keberadaanya, misalnya saja, Soe Hok Gie yang harus rela dikucilkan di lingkungannya karena kekritisannya pada masa itu. Sehingga di merasa pesimis, tetapi pesimisnya bukan simbol dari kepasrahan, justru sebaliknya dia melawan arus. Ungkapan tentang "Lebih mengasingkan diri daripada menyerah kepada kemunafikan", Menjadi simbol bahwa dia merasa apa yang ia lakukan adalah bentuk perlawana idealisme orang-orang umum. Sehingga sampai sekarang ada orang yang mengidolakan sosoknya.
Sekarang sudah empat dekade si pohon oak telah pergi. Apa yang ia wariskan kepada kita, generasi yang layaknya meneruskan perjuangannya. Sudah banyak sekali transformasi pemikiran, dengan makin merebaknya Globalisasi.
Bayangkan saja dulu anak-anak SMP masih belum mengenal dunia maya, sekarang sudah marak menjamur warnet-warnet yang penuh sesak oleh pelajar. Memang kita jangan pragmatis terhadap masalah seperti ini. Kita berpikir positif saja bahwa mungkin dari mereka kita mendapat suatu perubahan terhadap keadaan bangsa ini, tanpa merubah sikap keIndonesiannya. Bisakah kita merubah keadaa?
15 Mar 2010
Langganan:
Postingan
(
Atom
)
Mengenai Saya
- Kukuh A. Bakhtiar
- Purwokerto, Jawa Tengah, Indonesia
- Lahir di Banyumas, Jawa Tengah. dengan nama Kukuh Aji Bakhtiar. tercatat sebagai mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Purwokerto, fakultas KIP. Aktif di kegiatan UKM Teater PERISAI